بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Minggu, 17 Juni 2012

titik temu

manusia itu, hidup sesuai garis edarnya.
bermula dari satu titik.
berpadu dengan yang lainnya.
ya kawan, Tuhan kita yang terkasih,
telah memberikan kesempatan untuk bertemu..
dalam lini masa yang sangat singkat.
rasa suka, duka, sedih, gembira..
memberi riak berwarna-warni yang kita sebut dengan, kehidupan
ia mengalun membentuk melodi, mozaik kecil..
antara kamu dan aku..
titik temu.. momen yang mempertautkan kita..
menembus dimensi ruang dan waktu.
ia mungkin merupakan noktah kecil, atau bisa jadi yang besar..
berisikan kekonyolan masa kecil, maupun aksi kepahlawanan.
titik temu..
ia bermetamorfosa, menjadi sebuah cerita..
ah sayangnya, terkadang kita lupa,
bahwa sebuah awal pertemuan..
tentu akan berakhir dengan perpisahan.
kita tidak tahu, apakah ini merupakan awal, atau justru akhir dari pertemuan.
kita tidak tahu.
bagaimanapun, berdoalah kawan..
semoga momen yang telah, sedang, dan yang akan kita lalui..
merupakan karunia dari-Nya, Zat yang Maha Murah Hati itu..
ah ya.. kita perlu berdoa.. semoga Ia Sang Terkasih..
mengizinkan kita..
semoga Ia.. berkenan mengizinkan kita..
untuk senantiasa menjaga..
titik temu..
kita..

anak panah

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?
Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?
Pasti pernah, bukan?
Kita seperti anak panah di tangan Tuhan..
Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan.
Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya.
Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang..
Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.
Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh.
Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.
Jadi…
Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah :
Mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busur-Nya.
Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran..
Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam”
Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.
Kamu, aku, dia, mereka… adalah anak-anak panah ditangan Tuhan.
Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan.
Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, tetaplah bekerja keras, tetaplah melakukan yg terbaik, karena semua akan indah pada waktunya.

suatu hari nanti

Suatu hari nanti, kalian semua akan jatuh cinta tanpa dibuat-buat.
Tanpa perasaan posesif kekanak-kanakan atau rasa ingin pamer kasih sayang yang berlebihan.
Akan kalian temui seseorang yang membuat kalian jatuh hati tanpa alasan. 
Yang membuat kalian tidak takut pada jutaan omong kosong soal sakitnya patah hati.
Yang membuat kalian menjadi diri kalian sendiri.
Tidak dengan ucapan manis atau perilaku yang berpura-pura.
Kalian akan jatuh cinta dengan seadanya, tapi juga dengan segalanya.

Kalian akan jatuh cinta dan berani mempertanggungjawabkannya.
Bukan dengan pujian palsu atau rasa kagum sesaat.
Tapi dengan tatap mata dan rasa saling percaya.
Suatu waktu nanti akan datang seseorang yang datang dan membuat kalian jatuh cinta tanpa alasan,
Yang akan kalian jadikan prioritas,
Bukan sekedar kalian banggakan di media sosial tapi kalian bohongi di kehidupan nyata.
Suatu hari nanti, kalian akan bertemu seseorang yang akan mendengarkan cerita kalian di sisa hidupnya.
Yang akan membuat kalian paham benar apa itu arti kata sayang.
Yang membuat kalian tidak sabar untuk menghabiskan hari tua bersama, berdua, tanpa ragu, tanpa sempat terpikir untuk berpindah ke lain hati.